Sabtu, 17 April 2010

Ketika Waktu Menyapa

Engkau telah menjaganya dengan penuh cinta...
Engkau telah memeliharanya dengan penuh kasih
Engkau telah menangisinya dengan penuh duka...
Dan bahkan dari Cinta Engkau Memperanakannya sebagai pewaris nafasmu

Engkau tidak pernah sadar bahwa dia bukan milikmu
Engkau bahkan tidak memahami jiwanya yang telah engkau kurung dalam sangkar jiwa mu, karena Sikapmu adalah perlindungan yang sia-sia
Dirinya adalah pikiran yang mengembara tak bertepi, meski raganya tetap engkau dekap erat dalam setiap helaan nafasmu

Ketika engkau memahami bahwa engkau telah kalah dengan waktu yang bermain main dengan pikiranmu, relakanlah dia
Karena dari sang waktulah engkau belajar untuk mencintainya
Dan dari sang waktu jugalah ia belajar untuk memahami tugasmu menjaganya telah usai

Siapakah gerangan yang mampu menunda sang waktu ketika ia datang menyapa??
Siapakah kita yang mampu berdialog dengan waktu ketika ia datang untuk melakukan eksekusi dengan caranya??
Mungkin engkau akan berpikir bahwa tidak, janganlah sang waktu datang secepat ini bagai kesatria dengan pedang di tangannya yang siap menghunus jantung masa lalu.

Ketahui wahai para wanita yang mulia, yang telah menperankan kami anak-anakmu...
Sebagai pewaris jantung mu....
Sebagai pewaris nafas mu.....
Sebagai pewaris darah mu.....
sebagai pewaris tahta mu.....
sebagai pewaris Cinta mu....

Bahwa ketika waktu menyapa mu, itu bukan atas kehendak kami
Ketika Waktu Merenggut kami dari mu, itu bukan kehendak kami
Atau bahkan ketika waktu merenggutmu dari kami, itu juga bukan kehendak kami

Tapi Ketahuilah bahwa waktu tak akan pernah bisa merenggut cinta kami kepada mu ibu!!!

(untuk my Mum yang senantiasa tegar dalam masa-masa penuh tekanan)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar